Sejak di bangku Sekolah Dasar, sudah dipelajari bahwa Indonesia terletak di antara 95° sampai 141° BT (Bujur Timur) dan 6° LU (Lintang Utara) sampai 11° LS (Lintang Selatan). Garis bujur menunjukkan batas barat sampai timur, sedangkan garis lintang merupakan posisi utara sampai selatan Indonesia. Perhatikan posisi tersebut berdasar garis lintang: dari lintang utara sampai lintang selatan. Artinya, sebagian wilayah Indonesia berada di belahan bumi bagian utara dan sebagian lagi di belahan bumi sebelah selatan. Garis yang membagi bumi menjadi belahan utara dan selatan itulah yang disebut garis khatulistiwa, atau posisi garis lintang 0 derajat.
Kota Pontianak adalah salah satu wilayah Indonesia yang dilintasi garis khatulistiwa. Sebagai penanda, telah dibangun Tugu Khatulistiwa atau Equator Monument di Jalan Khatulistiwa, Kota Pontianak, Propinsi Kalimantan Barat. Lokasinya sekitar 3 km dari pusat Kota Pontianak, ke arah kota Mempawah. Tugu Khatulistiwa awalnya dibangun pada tahun 1928, berbentuk tiang dengan anak panah sebagai penunjuk garis equator. Sejarah mengenai pembangunan tugu ini dapat dibaca pada catatan yang terdapat di dalam gedung, yang bentuknya sengaja dibangun menyerupai Tugu Khatulistiwa. Di dalam gedung inilah Tugu Khatulistiwa, dengan bentuk yang sudah beberapa kali mengalami perubahan, saat ini berada. Bangunan Tugu Khatulistiwa terdiri dari 4 buah tonggak kayu dan tonggak bagian belakang tempat lingkaran dan anak panah penunjuk arah.
Jika ingin menyaksikan peristiwa menakjubkan yang terjadi pada garis khatulistiwa, datanglah ke Kota Pontianak saat terjadi titik kulminasi matahari. Peristiwa alam itu telah menjadi event tahunan yang menarik kedatangan wisatawan domestik maupun manca negara. Dalam setahun akan terjadi dua kali titik kulmimasi matahari, yaitu tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September.
Ketika itu, posisi matahari tepat berada di garis khatulistiwa. Akibat peristiwa alam tersebut, saat terkena sinar matahari, bayangan Tugu Khatulistiwa akan "menghilang" beberapa menit. Demikian juga dengan bayangan benda-benda lain disekitarnya. Jika pengin merasakan menjadi "pendekar tanpa bayangan", itulah saat yang tepat untuk datang ke Kota Pontianak.
#IngatanPerjalanan,
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus