Tentang Blog

Catatan ringan hasil mengumpulkan kembali ingatan tentang perjalanan yang telah dilalui. Bukan dimaksudkan untuk memberikan panduan perjalanan, hanya sebagai testimoni betapa mengagumkan negeri yang membentang dari Sabang sampai Merauke ini.

author
Tampilkan postingan dengan label Wisata Nanggro Aceh Darussalam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Wisata Nanggro Aceh Darussalam. Tampilkan semua postingan

Menjadi Saksi Kebangkitan Pantai Lampuuk, NAD

Leave a Comment

Pantai Lampuuk terletak di pantai barat Pulau Sumatera, secara administratif berlokasi di Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, NAD. Berada sekitar 20 km dari kota Banda Aceh, akses menuju Pantai Lampuuk merupakan jalan beraspal dengan kualitas yang baik. Kurang dari 30 menit perjalanan dari Banda Aceh sampailah di pantai yang sering disepadankan dengan Pantai Kuta di Bali itu.

Pantai Lampuuk langsung berhadapan dengan Samudera Hindia. Bukan hanya pasir putih di sepanjang garis pantai dan biru kehijauan lautnya yang mempesona. Jajaran dinding tebing di ujung pantai dan rimbun deretan pohon pinus menambah pesona keindahan Pantai Lampuuk.

Begitu indahannya. Sulit untuk menduga jika Pantai Lampuuk merupakan wilayah terdampak tsunami yang parah pada tahun 2004. Hampir seluruh bangunan di sekitar pantai luluh lantak akibat dahsyatnya tsunami. Ketika itu hanya ada satu bangunan yang tegak berdiri, Masjid Rahmatullah yang dapat dijumpai sebelum sampai di Pantai Lampuuk. Keajaiban yang menjadikan Masjid Rahmatullah dan Pantai Lampuuk menjadi berita mendunia.

Kini, Pantai Lampuuk telah bangkit kembali.Sepanjang pantai telah dibangun saung-saung untuk berisitirahat sembari menyaksikan keindahannya. Apalagi jika ditemani dengan menyantap ikan bakar yang banyak dijajakan, atau sekadar menikmati es kelapa muda tentu semakin membuat betah. 


#IngatanPerjalanan, 17032014
Photo: Adji
Read More

Meresapi Makna Kedaulatan dari Kilometer 0, Sabang

1 comment

Masih ingat lagu "Dari Sabang Sampai Merauke"? Lagu itu menggambarkan jajaran pulau-pulau yang membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Membentang dari Sabang, Nanggro Aceh Darussalam di ujung barat sampai Merauke, Papua yang merupakan ujung timur Indonesia. 


Berada di garis terluar Indonesia tentunya akan memperkuat kesadaran untuk menjaga kedaulatan negeri. Titik kilometer 0 Indonesia di Pulau Weh sebagai ujung barat Indonesia dapat dicapai dengan penyeberangan feri dari pelabuhan Ulee Lheue Kota Banda Aceh ke pelabuhan Balohan Kota Sabang. Dilanjut dengan perjalanan darat sekitar 30 km, sampailah di tugu Kilometer 0. Tidak sulit untuk menemukannya. Menyusuri jalan utama Pulau Weh akan langsung mengantar sampai tujuan. 

Tugu Kilometer 0 dibangun menjulang, berbentuk lingkaran yang berwarna putih dengan puncak yang meruncing. Sebagai penanda posisi geografis, sebuah prasasti dari marmer hitam dipasang di Tugu Kilometer 0. Posisi geografis yang tertera adalah: Lintang Utara 05 54′ 21,42″ Bujur Timur 95 13′ 00,50″. Sayangnya, prasasti itu dikotori tangan-tangan jahil yang menuliskan informasi tidak relevan.

Supaya lebih menarik, Pemerintah Kota Sabang telah membangun tulisan besar "Kilometer 0 Indonesia" berwarna oranye menyolok di area Tugu Kilometer 0. Dari situ, juga dapat dinikmati Samudera Hindia yang luas membentang. 

#IngatanPerjalanan, 18032014
Read More

Menikmati Keindahan Taman Laut Pulau Rubiah, NAD

Leave a Comment

Sabang, NAD bukan hanya tentang ujung barat Indonesia. Kawasan yang langsung berhadapan dengan Samudera Hindia itu juga memiliki potensi wisata kelas dunia. Salah satunya Taman Laut Pulau Rubiah, yang menawarkan keindahan terumbu karang dan aneka jenis biota laut yang mempesona.

Pulau Rubiah berada tak jauh dari Pulau Weh. Letaknya hanya sekitar 500 meter dari Pantai Teupin Layeu, Iboh, Sabang. Dermaga Teupin Layeu sendiri terletak sekitar 3 km dari Tugu Kilometer 0. Di sekitar Pantai Teupin Layeu terdapat banyak penginapan dan persewaan perahu, perlengkapan menyelam dan snorkeling. Beberapa orang turis asing yang menginap menunjukkan bahwa keindahan Taman Laut Pulau Rubiah sudah terkenal sampai mancanegara.

Perjalanan menyeberang dari dermaga Teupin Layeu ke dermaga Pulau Rubiah memang singkat. Tetapi sepanjang perairan yang dilalui menawarkan keindahan dunia bawah laut. Aneka terumbu karang dan ikan berwarna-warni dapat dilihat dari atas perahu yang dasarnya sengaja dipasang kaca.

Tentu saja sekadar menikmati keindahan dari atas perahu tidak memberikan kepuasan maksimal. Terlebih lagi,  Teman Laut Pulau Rubiah dikenal sebagai "surganya" para penyelam. Tapi, bagi penyelam pemula tidak perlu khawatir. Banyak spot di sekitar Pulau Rubiah yang asyik untuk dinikmati melalui snorkeling. Jika memulai kegiatan dari dermaga Pulau Rubiah, berhati-hatilah dengan bulu babi yang banyak tersebar di perairan dangkal.


#IngatanPerjalanan, 18032014
Photo : Adji
Read More
Previous PostPostingan Lama Beranda