Tentang Blog

Catatan ringan hasil mengumpulkan kembali ingatan tentang perjalanan yang telah dilalui. Bukan dimaksudkan untuk memberikan panduan perjalanan, hanya sebagai testimoni betapa mengagumkan negeri yang membentang dari Sabang sampai Merauke ini.

author
Tampilkan postingan dengan label wisata Sulawesi Utara. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label wisata Sulawesi Utara. Tampilkan semua postingan

Mengagumi Pesona Keindahan dan Kedamaian Pulau Sara, Kepulauan Talaud

Leave a Comment

Pengembangan wisata kawasan perbatasan bukan hanya memiliki makna strategis menjaga keutuhan NKRI. Lebih dari itu, sejatinya kawasan perbatasan memang menawarkan keindahan panorama alam yang luar biasa. Sebut saja Kabupaten Kepulauan Talaud sebagai kabupaten paling utara yang berbatasan langsung dengan Negara Filipina. Begitu mudah menikmati keindahannya, bahkan hanya dengan menyusuri jalan yang dibangun melingkar di sepanjang pesisir pulau.

Sadar akan potensinya, Kabupaten Kepulauan Talaud serius menggarap sektor pariwisata. Terlebih lagi, saat ini sudah tersedia satu kali penerbangan dari Bandara Sam Ratulangi Manado ke Bandara Melonguane maupun sebaliknya. Pilihan mode transportasi udara yang melengkapi penyeberangan kapal feri dari Pelabuhan Manado ke Pelabuhan Melonguane itu semakin memudahkan wisatawan yang mempunyai keterbatasan waktu. Bayangkan saja, jika menggunakan jalur laut membutuhkan waktu tempuh lebih dari sehari, dengan penerbangan hanya perlu waktu sekitar satu jam.


Pulau Sara dipilih sebagai salah satu ikon Kabupaten Kepulauan Talaud. Selain keindahan panoramanya, letaknya pun sangat mudah dijangkau. Hanya sekitar 20 menit menyeberang menggunakan speed boot dari Melonguane, ibu kota Kabupaten Kepulauan Talaud yang berada di Pulau Karakelang. Pelabuhan Melonguane untuk menyeberang ke Pulau Sara juga tidak terlalu jauh dari Bandara Melonguane. Pelabuhan penyeberangan ini lokasinya bersebelahan dengan Pelabuhan Melonguane utama tempat bersandarnya feri-feri dari Manado dan Bitung. Jika tidak menyewa mobil, di Kota Melonguane sangat mudah dijumpai bentor, becak yang sudah dimodifikasi dengan menyambungkannya dengan sepeda motor. Jarak antara bandara dengan pelabuhan juga relatif dekat, hanya butuh waktu sekitar 15 menit dengan biaya antar Rp. 5.000,00/orang.


Sesampainya di Pelabuhan Melonguane, tersedia beberapa speed boot yang dikelola masyarakat setempat yang siap mengantar ke Pulau Sara. Tarif penyeberangan sangat terjangkau, sekitar Rp. 250.000,00 hingga Rp. 350.0000,00 tergantung hasil negosiasi dengan pemilik speed boot. Menyeberang berombongan dengan speed boot yang muat sampai dengan 6 orang itu tentu akan menghemat biaya perjalanan.

Bersiaplah untuk berdecak kagum memuji keindahan ciptaan yang Maha Kuasa tatkala speed boot mulai merapat Pulau Sara. Sebuah pulau cantik yang dikelilingi hamparan pasir putih bersih berpadu dengan gradasi warna hijau dan biru air laut dengan ombak yang cukup tenang, membuat mata enggan berkedip. Kekaguman itu akan semakin membuncah manakala kaki mulai menjejak pantai Pulau Sara. Pasir putihnya bukan hanya putih bersih, tetapi butirannya juga sangat lembut bagaikan menapak di hamparan tepung.

Foto: @majedatriu

Berjalan-jalan di bibir pantainya dijamin tidak akan pernah membosankan. Meskipun demikian, jangan habiskan waktu sekadar merasakan kelembutan pasir pantai di sekitar dermaga. Cobalah untuk menyusuri jalan setapak yang sengaja dibangun mengelilingi Pulau Sara. Rasakan bahwa Pulau Sara benar-benar merupakan pulau perawan. Selain tak berpenghuni, hutannya pun dibiarkan tanpa dijamah kecuali untuk keperluan pembangunan jalan setapak. Konon, hutan itu merupakan salah satu habitat Burung Maleo, satwa endemik Kepulauan Talaud.


Menyusuri jalan setapak itu juga memungkinkan untuk menjelajahi pantai-pantai di sisi pulau yang berbeda. Jika di sekitar dermaga pantainya didominasi pasir putih yang lembut, di beberapa bagian sisi pulau lainnya terhampar batuan karang yang tak kalah mempesona. Sayangnya, spot-spot cantik di sepanjang pesisir Pulau Sara belum diidentifkasi dengan baik. Edarkanlah pandangan ketika berjalan menyusuri jalan setapak untuk menentukan pilihan titik pantai yang akan dinikmati. Tentu saja, harus pintar-pintar mencari jalan untuk menerobos pepohonan dan belukar agar sampai di bibir pantai yang berjarak 100-200 m dari jalan setapak.



Masih ada satu lagi cara untuk menikmati pesona Pulau Sara. Bergeserlah dari daratan pulaunya, dan mulailah mengeksplorasi keindahan bawah laut di sekitar Pulau Sara. Sayangnya, informasi keindahan bawah laut itu belum terinformasi dengan baik. Bahkan di Pelabuhan Melonguane tidak ada satupun provider yang menawarkan peralatan snorkeling apalagi diving. Kurangnya persiapan menjadikan penjelajahan bawah laut kurang optimal, hanya dari atas speed boot mengandalkan bening lautan di sekitar Pulau Sara.

Suasana di Pulau Sara sungguh damai dan tenang, karena Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud sengaja menetapkannya sebagai pulau tak berpenghuni. Meskipun demikian, selain jalan setapak keliling pulau, untuk menambah kenyamanan bagi pengunjung telah dibangun beberapa pondok wisata. Fasilitas air bersih pun telah tersedia. Jika pengin berlama-lama, jangan lupa membawa bekal makanan dan minuman karena tidak tersedia warung makan di Pulau Sara. Ingat untuk tetap menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Untuk menambah kenyamanan, persiapkan juga topi, payung dan tabir surya karena matahari terasa begitu terik.


Keindahan Pulau Sara, kembali menegaskan Kabupaten Kepulauan Talaud sebagai Bumi Paradiso. Tak heran kiranya jika dahulu kala, ketika pelaut Portugis menemukan gugusan pulau-pulau yang saat ini masuk wilayah Kabupaten Kepulauan Talaud, berteriak kegirangan dan menyebutnya sebagai paradise, hamparan surga di bumi.


Pesona keindahan Pulau Sara tentu perlu didukung dengan peningkatan sarana dan prasarana untuk menambah kenyamanan pengunjung. Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud terlihat sedang pembangun dermaga, pondok peristarahat, dan lapangan yang dilengkapi dengan tulisan "Pulau Sara" dengan paduan warna menyolok.

Tidak kalah penting, di samping sarana dan prasarana fisik, sejumlah kebijakan menuju wisata kelas dunia perlu dilakukan. Salah satunya, pembinaan kepada pemilik speed boot yang menyediakan jasa penyeberangan ke Pulau Sara, terutama terkait standarisasi keselamatan. Meskipun tidak jauh, penyeberangan ke Pulau Sara dari Melonguane melintasi laut yang punya kedalaman ratusan meter. Bisa dibayangkan ketegangannya jika di speed boot tidak tersedia baju pelampung.

Foto: @dodopoer

#ingatanperjalanan, 08112017

Read More

Menyusuri Keindahan Pesisir Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud

Leave a Comment

Sabang di Provinsi NAD dan Merauke di Provinsi Papua adalah wilayah paling barat dan paling timur Indonesia. Keduanya terkenal berkat lagu "Dari Sabang Sampai Merauke". Tapi tahukah dimana daerah paling utara Indonesia? Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara adalah jawabannya. Terletak di sebelah utara Pulau Sulawesi, berbatasan dengan Negara Philipina. Terdiri dari 17 pulau, termasuk Pulau Miangas sebagai pulau paling utara Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pulau Karakelang adalah pulau terbesar di Kabupaten Kepulauan Talaud. Kota Melonguane yang menjadi pusat pemerintahan juga berlokasi di Pulau Karakelang. Akses menuju Melonguane dapat dijangkau dari Kota Manado, baik menggunakan transportasi laut maupun udara menuju Pelabuhan Melonguane atau Bandara Melonguane. Tentu saja pilihan menggunakan transportasi udara jauh lebih cepat. Jika menggunakan kapal cepat dari Pelabuhan Manado butuh waktu lebih dari sehari ke Pelabuhan Melonguane, dari Bandara Sam Ratulangi Manado ke Bandara Melonguane hanya butuh waktu sekitar satu jam. Saat ini, setiap hari terdapat satu penerbangan dari Manado ke Melonguane maupun sebaliknya.


Jalan utama di Pulau Karakelang dibangun di sepanjang pesisir mengelilingi pulau. Di sepanjang jalan, sangat mudah menemukan pantai yang indah. Pulau Karakelang yang terletak di Samudera Pasifik memang dikarunia deretan pantai dengan biru air laut yang jernih. Sempatkan untuk menikmati keindahan pantai-pantai itu. Cobalah menyusuri pesisir barat dari Kecamatan Melonguane di ujung selatan sampai Kecamatan Essang di ujung utara Pulau Karakelang.

Sejatinya, keindahan deretan pantai sudah terlihat tatkala pesawat mulai bersiap mendarat. Hamparan pasir putih di sepanjang pulau yang dikelilingi laut biru terlihat begitu memukau dari ketinggian, membuncahkan hasrat untuk menyusuri keindahan pesisir Pulau Karakelang.

Keindahan Pulau Karakelang dari udara

Mulailah dari pelabuhan Melonguane. Tampak kapal feri Manado-Melonguane yang sedang bersandar. Tak jauh dari pelabuhan, di hamparan pantai berpasir  putih, berderet perahu-perahu yang melayani penyeberangan ke pulau-pulau di sekitar Pulau Karekelang, termasuk ke Pulau Sara yang terkenal dengan keindahan dan kedamaian alamnya.

Pelabuhan Melonguane

Pelabuhan Melonguane

Di sebelahnya,  tidak jauh dari Bandara Melonguane, pantai berpasir putih dengan ombak yang relatif tenang menjadi favorit masyarakat sekitar Kota Melonguane. Pada waktu sore, masyarakat memanfaatkan untuk bercengkerama bersama keluarga, terutama mandi di laut untuk mendinginkan badan di tengah panasnya udara. Di beberapa tempat juga terlihat kegiatan masyarakat yang mencari ikan,  baik memancing ataupun menebar jala.



Bergeserlah ke utara menuju Pantai Arangas yang masih berada di Kecamatan Melonguane. Pasir putihnya yang berpadu dengan deretan pohon bakau sangat ideal untuk duduk-duduk sambil menanti mentari tenggelam di balik Pulau Salibabu yang terletak di seberang.


Bahkan keindahan pantai-pantai pesisir Pulau Karakelang bisa dinikmati tanpa perlu menjejak pasir pantai. Ketika memasuki jalan perbukitan yang mendaki, cobalah sejenak berhenti di puncaknya. Edarkan pandangan ke arah pesisir dan nikmatilah keindahan alam Pulau Karakelang. Garis pantai yang panjang, hamparan pasir yang bersih, batu karang yang berserak di beberapa bagian pantai, deretan pohon kelapa yang berjajar rapi, laut biru yang terbentang luas, dan deburan ombak kecil yang mengusap bibir pantai. Lukisan alam yang benar-benar memanjakan mata.




Melajulah ke Kecamatan Beo dan Beo Utara, di antara deretan keindahan pantainya, yang paling terkenal adalah Pantai Lobbo. Hamparan pasir putih yang lembut berpadu dengan laut biru yang jernih sungguh menyejukkan pandangan. Air laut yang biru itu menyatu dengan langit biru di batas cakrawala. Di antaranya, terlihat Pulau Tofor dan Pulau Dolong yang menambah daya tarik panorama Pantai Lobbo. 

Lebih ke utara, memasuki Kecamatan Essang juga terhampar pantai-pantai yang indah. Lagi-lagi, mata dimanjakan dengan pemandangan garis pantai yang panjang, pasir putih yang lembut dan ombak yang relatif tenang bergelombang datang dari laut biru.



Sayangnya, saat ini akses jalan dari Kecamatan Essang ke arah utara untuk selanjutnya melingkar ke sisi pesisir timur masih belum begitu bagus. Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud terlihat tengah membangun dan memperbaiki akses jalan lingkar di sepanjang pesisir Pulau Karakelang itu.

Alternatifnya, sebagai penghubung antara pesisir barat dan pesisir timur, dibangun jalan dari Kecamatan Beo ke Kecamatan Rainis. Tempuhlah rute itu jika ingin menyaksikan pantai-pantai di pesisir timur yang tidak kalah cantiknya. Dari pesisir timur pun, perjalanan akan kembali ke Kota Melonguane.

Satu kesimpulan ketika menyusuri pesisir Pulau Karakelang. Begitu mudah menemukan pantai-pantai yang indah di sepanjang perjalanannya. Sungguh tepat kiranya Kepulauan Talaud berjuluk sebagai bumi Porodiso. Begitulah teriakan para pelaut Portugis berabad yang lalu ketika mendarat di gugusan pulau di Kepulauan Talaud karena mengira menemukan potongan surga di bumi yang begitu indah.

#ingatanperjalanan, 6&7112017
Read More
Previous PostPostingan Lama Beranda