Pulau Morotai yang berhadapan dengan Samudera Pasifik memiliki posisi strategis pada Perang Dunia II. Adalah Jenderal Douglas MacArthur yang menjadikan Pulau Morotai sebagai pangkalan pasukan sekutu, dengan membangun landasan pesawat yang sebagian masih dimanfaatkan hingga kini.
McArthur mengatur strategi perang dari sebuah pulau kecil, Zum-Zum yang berlokasi tak jauh dari Pulau Morotai. Tak heran kemudian jika Pulau Zum Zum juga dikenal sebagai McArthur Island.
Pulau Zum Zum dapat dicapai tak lebih dari 15 menit dari Pelabuhan Daruba, pusat pemerintahan Kabupaten Morotai. Sepi memang, karena merupakan pulau tak berpenghuni.
Pulau Zum Zum dapat dicapai tak lebih dari 15 menit dari Pelabuhan Daruba, pusat pemerintahan Kabupaten Morotai. Sepi memang, karena merupakan pulau tak berpenghuni.
Begitu menginjakkan kaki di Pulau Zum-Zum, sambutan patung sang Jenderal yang berdiri kokoh memandang laut melempar ingatan pada Perang Dunia II. Jika punya waktu menyelam, bangkai kapal dan pesawat yang karam dapat ditemukan di seputar laut kepulauan Morotai.
Sayangnya, kondisi pulau Zum-Zum tampak kurang terawat. Semak belukar menjalar sampai jalan setapak menuju patung sang Jenderal yang kesepian.
Dulu, setelah mengalami kekalahan, McArthur bertekad untuk kembali dan memenangkan peperangan melawan Jepang. Begitu terkenal slogan yang diucapkan, yang diabadikan pada dasar penyangga patungnya: "I Shall Return".
Sebagaimana tekad sang Jenderal, semoga ada kesempatan untuk kembali menyambangi Pulau Zum-Zum.
#IngatanPerjalanan, 26022014
photo: Adji
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete