Tentang Blog

Catatan ringan hasil mengumpulkan kembali ingatan tentang perjalanan yang telah dilalui. Bukan dimaksudkan untuk memberikan panduan perjalanan, hanya sebagai testimoni betapa mengagumkan negeri yang membentang dari Sabang sampai Merauke ini.

author
Tampilkan postingan dengan label Wisata Jawa Timur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Wisata Jawa Timur. Tampilkan semua postingan

Mencandai Keunikan Berbeda di Bukit Savana Bromo

Leave a Comment

Puas mengarungi lautan pasir, lanjutkan petualangan untuk mendapatkan keunikan yang berbeda di kawasan Bromo. Sebuah bukit menghijau menanti untuk dijelajahi. Sangat berbeda, kontras dengan lautan pasir yang gersang tanpa tanaman.

Bagi yang pernah menonton film Teletubbies, tentu ingat dengan bukit menghijau yang menjadi tempat tinggal karakter-karakter lucu di film itu. Saking indahnya, tidak sedikit yang mengangankan bisa bermain dan bebas berlarian di bukit luas menghijau seperti itu.

Puaskan angan itu di sini, di bukit savana kawasan Bromo. Karena kemiripannya, bukit menghijau itu bahkan dikenal juga dengan sebutan bukit Teletubbies. Tentu saja, suasana segar menghijau itu tak dapat ditemui ketika rumput mengering saat musim kemarau.


Setelah membelah lautan pasir, jeep akan terus melaju sampai kawasan yang mulai ditumbuhi rerumputan. Tujuan akhirnya adalah sebuah bukit kecil yang diselimuti hamparan rerumputan menghijau. Di sela-sela rerumputan tumbuh pakis perdu menghias keindahan hamparan permadani itu. Permukaan bukit yang tidak rata, berselang-seling antara puncak dan lembah membentuk gelombang yang menambah pesona  keindahannya. Di sisi lainnya, di belakang punggung ketika menatap padang rumput itu, sebuah tebing tinggi menjadi pembatas.

Nikmati sepuasnya bukit Teletubbies itu. Edarkan pandangan untuk menjelajahi setiap bagian dari bukit Teletubbies. Bermain dan berlarilah di lapangnya bukit menghijau itu. Raihlah kesegaran, kebebasan, dan keceriaan penuh canda seakan menjadi Tinky Winky, Dipsy, Laa Laa, ataupun Po.


Inilah kawasan Bromo. Setelah puas mengarungi tandusnya lautan pasir dilanjut dengan menjelajahi bukit menghijau yang menyejukkan mata. Sungguh keunikan sekaligus perpaduan keindahan alam yang sempurna.

#ingatanperjalanan, 14112016
Read More

Mengarungi Lautan Pasir di Kawasan Gunung Bromo

1 comment


Tuntas sudah menikmati keindahan fajar dari Pananjakan dan merasakan ketakjuban berada di negeri di atas awan. Memandang deretan gunung-gunung di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dari ketinggian Puncak Pananjakan memang menakjubkan. Meskipun demikian, tak lengkap pengalaman jika tidak langsung menikmati Gunung Bromo dari dekat.


Seiring mentari yang semakin meninggi, jeep mulai bergerak menuruni Puncak Pananjakan. Gunung Bromo yang telah terlihat begitu mempesona dari ketinggianlah yang menjadi tujuan. Ketika berangkat menuju Pananjakan, gelap menyelimuti kawasan Bromo. Barulah saat turun, panorama kawasan Bromo terlihat lebih mempesona. Begitu berbeda. Jeep berjalan menyusuri bukit yang hijau dan menuruni lembah menuju kawah Gunung Bromo. Saatnya memulai penjelajahan lain di kawasan TNBTS.


Sebelum mencapai kaki Gunung Bromo, perjalanan akan disambut lautan pasir yang membentang begitu luas. Sejauh mata memandang hanya terlihat hamparan pasir tak bertepi. Sangat gersang, hanya sedikit bagian yang ditumbuhi rerumputan. Mengarungi lautan pasir merupakan keunikan yang menjadi daya tarik kawasan Bromo. Terlebih lagi sejak lautan pasir itu dijadikan lokasi sebuah film nasional. Pasir berbisik. Begitulah saat ini hamparan pasir Gunung Bromo lebih dikenal, sesuai dengan judul film itu. Sejatinya, penyebutan pasir berbisik tidak berlebihan. Konon, ketika lautan pasir itu diterpa angin, gesekan butiran pasir yang beterbangan menimbulkan suara lirih bagai bisikan.


Jeep akan terus bergerak mengarungi lautan pasir. Puaskan untuk menikmati pesona lautan pasir itu sampai di parkiran jeep yang berjarak sekitar 1 km dari kawah Gunung Bromo. Jika ingin lebih melengkapi pengalaman, berjalanlah menuju Gunung Bromo untuk mendaki hingga bibir kawahnya. Pilihan lainnya, mengingat jarak yang masih jauh, dapat menyewa kuda yang banyak disediakan oleh masyarakat setempat. Cukup membayar sekitar Rp. 100,000,00 sangat menghemat tenaga dan waktu. Sesampai di kaki Gunung Bromo yang ditandai dengan bangunan Pura, lanjutkan dengan berjalan kaki menapaki anak tangga menuju bibir kawah.


Perlu diingat, Gunung Bromo adalah gunung aktif. Patuhi selalu aturan yang diberikan pengelola TNBTS.  Jangan lupakan juga, hormatilah adat istiadat masyarakat Tengger yang memandang Gunung Bromo sebagai kawasan suci. Ada kalanya, ketika sedang ramai oleh wisatawan, pengunjung menyemut sampai bibir kawah. Utamakan selalu keselamatan, tidak perlu berdesakan di bibir kawah.

#ingatanperjalanan, 14112016
Read More

Mensyukuri Keindahan Fajar di Penanjakan, Bromo

Leave a Comment

Gunung Bromo merupakan salah satu keindahan nusantara yang sudah terkenal ke seluruh penjuru dunia. Tidak heran jika kawasan Gunung Bromo tidak pernah sepi dari pengunjung, baik  wisatawan domestik maupun mancanegara. Merupakan bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), kawasan itu secara administratif mencakup wilayah Kabupaten Malang, Probolinggo, Pasuruan, dan Lumajang. Kabupaten-kabupaten itu menjadi alternatif untuk memulai penjelajahan ke kawasan Gunung Bromo.

Jika menempuh perjalanan dari Kabupaten Probolinggo, dari pusat kota melajulah ke arah Jember/Banyuwangi. Sesampainya di pertigaan Sukapura, berbeloklah ke kanan dan mulai menempuh jalur mendaki. Semakin ke atas semakin berkelok. Beristirahatlah sejenak di Cemoro Lawang, desa terakhir sebelum Penanjakan yang banyak tersedia penginapan dan persewaan jeep untuk menelusuri kawasan Bromo. Tentu saja menginap di manapun, apakah di Probolinggo, Sukapura, atau Cemara Lawang tidak masalah asal menjelang matahari terbit sudah berada di Penanjakan. Jika tidak, lewatlah momentum untuk dapat menikmati keindahan fajar di Bromo.

Jika menginap di Cemoro Lawang, biasanya pukul 3 dini hari sudah harus bersiap naik ke Penanjakan menggunakan jeep. Jangan lupa melengkapi diri dengan jaket, kaos tangan, dan kupluk untuk mengatasi udara dingin. Sembari menunggu matahari terbit, hangatkan diri dengan kopi, mie, ataupun gorengan yang dijual di warung sekitar parkiran jeep. Sempatkan juga menunaikan sholat subuh berjamaah di mushola. Lanjutkan dengan berjalan beberapa ratus meter menuju titik pandang untuk menyaksikan keindahan sunrise.

Ratusan pasang mata dan kamera setia mengarah ke ufuk. Decak kagum mulai terdengar manakala semburat cahaya keemasan berlahan menyapu kegelapan. Ketika langit semakin terang, samar terlihat gumpalan awan yang terpendar cahaya fajar. Syukur kepada Sang Pencipta yang telah menitipkan keindahan alam ini di bumi nusantara.


Jangan buru-buru meninggalkan Penanjakan. Nantikan cahaya matahari benar-benar telah menerangi kawasan TNBTS. Berturut-turut dari kejauhan, tampak berjajar sosok perkasa Gunung Semeru, Gunung Batok dan Gunung Bromo. Gumpalan awan menyelimuti punggung gunung-gunung itu. Sungguh menakjubkan menikmati keanggunan ketiga gunung itu dari Penanjakan, seakan berada di negeri di atas awan. 


Puaskan rasa kagum itu sebelum memulai  petualangan yang berbeda. Di bawah sana, di kaki Gunung Bromo, menanti petualangan yang tak kalah menakjubkan. Bayangkan sebuah pengalaman mengarungi lautan pasir yang terhampar luas bagai tak bertepi.


#ingatanperjalanan, 14112016
Read More
Previous PostPostingan Lama Beranda