Menyusuri Keunikan Danau Tahai, Palangkaraya

Leave a Comment

Sempatkan untuk mengunjungi Danau Tahai jika sedang berada di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Lokasinya mudah dijangkau, berjarak sekitar 30 km dari pusat kota menuju Kota Sampit melalui jalan Trans Kalimantan. Waktu tempuhnya pun cukup singkat. Hanya butuh sekitar 30 menit didukung kondisi jalan yang bagus ditambah dengan arus lalu lintas yang lancar.

Jika tidak membawa kendaraan sendiri, pakailah angkutan umum juusan Kota Palangkaraya ke Kota Sampit. Sesampainya di pertigaan Tahai, turunlah untuk berganti dengan ojek. Petunjuk arah menuju Danau Tahai cukup mudah terlihat. Selain rambu lalu lintas, di pertigaan Tahai dibangun gapura bertuliskan "Selamat Datang di Obyek Wisata Nyaru Menteng". 

Tidak perlu khawatir nyasar. Lokasi Danau Tahai memang sejalur dengan bumi perkemahan Nyaru Menteng dan Borneo Orangutan Survival (BOS) Nyaru Menteng, sebuah pusat pelepasliaran orangutan. Sayangnya, BOS Nyaru Menteng dibuka untuk umum hanya hari ahad dan hari libur nasional lainnya.


Akses masuk ke Danau Tahai sekitar 3 km dari pertigaan Tahai. Ikuti terus jalur itu. Tidak ada salahnya untuk memastikan tetap berada di arah yang tepat dengan bertanya kepada masyarakat setempat. 



Bersiaplah memulai petualangan sesampai di Danau Tahai. Konon, Danau Tahai bukan terbentuk secara alami. Dahulunya merupakan tambang pasir yang seiring dengan berjalannya waktu terisi air hujan membentuk genangan besar. Apalagi, sebuah sungai yang terletak tak jauh dari lokasi mengalami pembelokan arus turut mempercepat pembentukan Danau Tahai.

Perhatikan warna airnya yang tidak biasa. Jika dicermati, air Danau Tahai cenderung berwarna kemerahan. Warna unik itu diduga karena berasal dari air tanah gambut dan pengaruh dari akar pepohonan yang tumbuh di sekitarnya. 

Cara paling mudah menikmati Danau Tahai adalah dengan menyusurinya. Tak perlu khawatir akan basah. Melintas di atas danau, telah dibangun jembatan kayu untuk tracking menjelajahi danau. Di beberapa titik jembatan kayu tersebut dilengkapi dengan gazebo-gazebo yang dapat dipakai untuk istirahat. 




Bayangkan sensasi berjalan melintasi danau yang memiliki air berwarna kemerahan, menembus kerimbunan pepohonan, dan ditemani kicau burung-burung, Sungguh suasana yang penuh ketenangan, lepas dari kesibukan yang melelahkan.

#ingatanperjalanan, 11102017
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 comments:

Post a Comment