Mendengar Sungai Citarik, tidak berlebihan jika ingatan langsung meloncat pada kegiatan arung jeram. Sungai yang berlokasi di Sukabumi itu merupakan sungai berbatu yang memiliki aliran sungai yang cukup deras sehingga membentuk arus air yang menantang untuk dilakukan kegiatan penelusuran sungai.
Sungai Citarik bahkan sudah dikenal sampai manca negara. Atas prakarsa Asosiasi Arung Jeram Indonesia, sungai yang bermuara di Pelahuhan Ratu itu terpilih sebagai lokasi World Rafting Championship (WRC) pada tanggal 29 November - 8 Desember 2015. Tidak kurang dari 20 negara mengikuti kejuaraan arung jeram internasional itu.
Sebenarnya, jarak Sungai Citarik ke Jakarta hanya sekitar 125 km. Tetapi untuk mencapainya melewati banyak titik macet sehingga waktu tempuh bisa lebih dari 5 jam. Harus pandai-pandai memilih waktu keberangkatan untuk memastikan badan tetap bugar ketika melakukan arung jeram. Pilihannya, berangkat dini hari dari Jakarta untuk menghindari kemacetan atau menginap di lokasi yang memang tersedia di sekitar Sungai Citarik, yang dikelola oleh beberapa provider jasa arung jeram.
Sungai Citarik memiliki kategori level 3 untuk kegiatan arung jeram. Artinya, meskipun cukup menantang tapi masih aman untuk diselusuri, termasuk untuk pemula. Bahkan, bagi yang tidak bisa berenang tidak perlu khawatir. Selain dilengkapi perlengkapan standar seperti helm dan pelampung, setiap perahu akan disertai oleh pemandu yang berpengalaman melakukan manuver melewati arus yang deras dan riam yang tidak beraturan.
Sungai Citarik memiliki panjang 44 km dengan puluhan jeram yang cukup besar, sangat ideal untuk kegiatan arung jeram. Arus Liar, salah satu provider menawarkan tiga paket arung jeram: jarak 5 km dengan waktu tempuh sekitar 1 jam, jarak 9 km dengan waktu tempuh sekitar 2 jam, jarak 13 km untuk waktu 3 jam, dan terjauh 17 km yang memerlukan waktu tempuh 4 jam.
Sungguh pengalaman asyik bisa menjajal arus liar Sungai Citarik sehari sebelum kejuaraan WRC 2015 berlangsung. Beberapa tim manca negara juga melakukan pemanasan sekaligus untuk mengenal medan perlombaan. Tak jarang terlihat mereka terpaksa menggotong perahunya setelah kandas karena salah memilih jalur lintasan. Arus liar Sungai Citarik memang tidak mudah ditaklukan.
Kiri...kanan...boom!!!
#IngatanPerjalanan, 28112015
0 comments:
Post a Comment